INTERVIEW OF POT MEETS POP

Setelah sukses
membangun sebuah karakter portfolio yang kuat serta memelihara kepercayaan
besar dari komunitas pecinta denim Indonesia, 29 Juli lalu, Pot Meets Pop
akhirnya berkesempatan untuk membuka toko resmi di kota tempat mereka lahir,
Bandung. Toko yang beralamat di Jalan Bahureksa ini membawa beragam
koleksi musiman lengkap dengan beberapa tambahan produk eksklusif dan proyek
kolaborasi yang hanya bisa kalian dapatkan disana.
Sementara itu, tim Red and White pun memiliki kesempatan untuk berbincang membahas ide awal dibalik dirilisnya seri PMP Overalls, kualitas produk seri terbaru, serta tanggapan bisnis denimnya dikala hadirnya badai denim lokal yang tak terkendali. Baca wawancara kami dengan pendiri dan pemilik Pot Meets Pop, Hendry Sasmitapura dibawah ini.
Hai Pot Meets Pop, still smoking weed?
hahaha.
Bisa dijelaskan kenapa memilih untuk membuat divisi baru bernama PMP Overalls?
PMP Overalls merupakan sebuah media baru yang kami tuangkan untuk membuat untuk menyalurkan keinginan konsumen akan tersedianya denim berkualitas tinggi serta yang memiliki karakter.
Ide dasar PMP Overalls berasal dari?
Dapat disebutkan jika divisi ini menggabungkan detail klasik dan potongan modern dan dimana dapat digunakan untuk jangka waktu yang panjang.
Material denim terbaik hadir dari?
Jepang dan Amerika Serikat.
Celana favorit para anggota tim Pot Meets Pop?
PMP Overalls.
Lain halnya dengan brand penyedia produk denim lainnya, PMP Overalls memiliki . . .
Material dengan kualitas terbaik serta detail potongan modern yang sesuai dengan kegiatan sehari-hari.
Saya harus mendapatkan jeans PMP Overalls karena . . .
Divisi dan produk ini sangat serius kami kerjakan terlebih mengingat kapasitas konsumen akan pengertian celana denim berkualitas tinggi. Kami memastikan anda akan menyukai merek ini.
Sementara itu, tim Red and White pun memiliki kesempatan untuk berbincang membahas ide awal dibalik dirilisnya seri PMP Overalls, kualitas produk seri terbaru, serta tanggapan bisnis denimnya dikala hadirnya badai denim lokal yang tak terkendali. Baca wawancara kami dengan pendiri dan pemilik Pot Meets Pop, Hendry Sasmitapura dibawah ini.
Hai Pot Meets Pop, still smoking weed?
hahaha.
Bisa dijelaskan kenapa memilih untuk membuat divisi baru bernama PMP Overalls?
PMP Overalls merupakan sebuah media baru yang kami tuangkan untuk membuat untuk menyalurkan keinginan konsumen akan tersedianya denim berkualitas tinggi serta yang memiliki karakter.
Ide dasar PMP Overalls berasal dari?
Dapat disebutkan jika divisi ini menggabungkan detail klasik dan potongan modern dan dimana dapat digunakan untuk jangka waktu yang panjang.
Material denim terbaik hadir dari?
Jepang dan Amerika Serikat.
Celana favorit para anggota tim Pot Meets Pop?
PMP Overalls.
Lain halnya dengan brand penyedia produk denim lainnya, PMP Overalls memiliki . . .
Material dengan kualitas terbaik serta detail potongan modern yang sesuai dengan kegiatan sehari-hari.
Saya harus mendapatkan jeans PMP Overalls karena . . .
Divisi dan produk ini sangat serius kami kerjakan terlebih mengingat kapasitas konsumen akan pengertian celana denim berkualitas tinggi. Kami memastikan anda akan menyukai merek ini.
Prediksi apa yang
dapat kalian perkirakan untuk tren denim di tahun 2012?
Pada umumnya, denim akan berlangsung selamanya. Namun sekiranya, statistik nama-nama merek lokal yang akan menurun tahun depan, dan hal ini berpola pada para pekerja yang ikut-ikutan dan tidak total pada industri ini.
Merek lokal mengikuti jejak langkah Pot Meets Pop, harus menyadari . . .
Bahwa merek ini akan terus berkembang menjadi yang terbaik dalam hal kualitas di masa depan. Setiap desain yang kami sajikan bukanlah pakaian semata, namun memiliki kelebihan dimana produk ini akan menjad saksi dari kegiatan sehari-hari anda.
Orang Indonesia harus sadar bila . . . lebih baik dari . . .
Merek lokal JAUH lebih baik dari barang palsu.
Tidak ada yang dapat sukses tanpa?
Gairah! Ketika Anda melakukan apa yang anda sukai, anda tidak akan merasa seperti bekerja. Dan sebagai gantinya, anda akan merasa seperti sedang bermain video game dimana anda selalu mencoba untuk menyelesaikan tahapan demi tahapan.
Tanggapan mengenai bisnis mode di Indonesia?
Cukup membosankan. Semua melakukan bisnis denim dan toko online. Its overhyped.
Sebagai bagian dari generasi awal yang turut serta menawarkan produk denim di Indonesia, kita ingin . . .
Berkata, "Tolong berhenti membuat merek denim anda sendiri, ada hal lain yang lebih banyak dapat Anda lakukan." Saya ungkapkan seperti ini dengan maksud, mengapa anda harus pergi berbisnis bahwa ketika orang lain memulai bisnis ini jauh sebelum anda? Kecuali jika anda yakin merek baru yang anda tampilkan akan menyokong bahkan menciptakan daya saing.
Last but not least, we would like to give a shout out to . . .
Levis Strauss, Jonny Cash, and others for such inspirations.
Pada umumnya, denim akan berlangsung selamanya. Namun sekiranya, statistik nama-nama merek lokal yang akan menurun tahun depan, dan hal ini berpola pada para pekerja yang ikut-ikutan dan tidak total pada industri ini.
Merek lokal mengikuti jejak langkah Pot Meets Pop, harus menyadari . . .
Bahwa merek ini akan terus berkembang menjadi yang terbaik dalam hal kualitas di masa depan. Setiap desain yang kami sajikan bukanlah pakaian semata, namun memiliki kelebihan dimana produk ini akan menjad saksi dari kegiatan sehari-hari anda.
Orang Indonesia harus sadar bila . . . lebih baik dari . . .
Merek lokal JAUH lebih baik dari barang palsu.
Tidak ada yang dapat sukses tanpa?
Gairah! Ketika Anda melakukan apa yang anda sukai, anda tidak akan merasa seperti bekerja. Dan sebagai gantinya, anda akan merasa seperti sedang bermain video game dimana anda selalu mencoba untuk menyelesaikan tahapan demi tahapan.
Tanggapan mengenai bisnis mode di Indonesia?
Cukup membosankan. Semua melakukan bisnis denim dan toko online. Its overhyped.
Sebagai bagian dari generasi awal yang turut serta menawarkan produk denim di Indonesia, kita ingin . . .
Berkata, "Tolong berhenti membuat merek denim anda sendiri, ada hal lain yang lebih banyak dapat Anda lakukan." Saya ungkapkan seperti ini dengan maksud, mengapa anda harus pergi berbisnis bahwa ketika orang lain memulai bisnis ini jauh sebelum anda? Kecuali jika anda yakin merek baru yang anda tampilkan akan menyokong bahkan menciptakan daya saing.
Last but not least, we would like to give a shout out to . . .
Levis Strauss, Jonny Cash, and others for such inspirations.
Pot Meets Pop
Jl. Bahureksa No.20
Bandung
Interview oleh Red and White Magazine
#UNJANI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar